Batam, RN - Gelanggang Permainan Elektronik (Gelper) di Batam terus tumbuh dan berkembang di Kota Batam. Disinyalir operasional usaha jasa wisata permainan itu berunsur judi, meski tak begitu digubris pihak aparat terkait di Batam.
Gelper di Batam merupakan salah satu faktor dalam menurunkan angka pengangguran di Kota Batam,pasalnya puluhan Gelper yang ada ini sedikitnya memperkerjakan ratusan karyawan yang nota bene berasal dari para pengangguran mantan karyawan perusahaan-perusahaan industri di Muka Kuning.
Bagi Tina, salah seorang wasit yang bekerja di Gelper Simpang Lima seperti diberitakan laman berita lokal Meja Hijau, Rabu (20/12) mengaku dirinya sangat senang bisa bekerja sebagai wasit (pemberi coin)karena selama ini ia menganggur setelah tidak bekerja di industri-industri elektronik Muka Kuning.
"Baru kerja 6 bulan lalu bang,syukurlah bisa kerja.Capek juga nganggur," kata Tina.
Selain sebagai faktor penurun angka pengangguran, keberadaan Gelper ini ternyata juga menambah income tersendiri bagi pendapatan daerah. Karena keberadaan Gelper ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara ,terutama wisatawan Singapura dan Malaysia.
Dapat dilihat dari sejumlah lokasi Gelper di Nagoya Kec. Lubuk Baja dari puluhan pemain sebagiannya terdapat warga Negara Singapura dan Malaysia.
Untuk diketahui dari sekitar 30 lokasi Gelper di Batam. Enam lokasi Gelper terbesar yakni simpang lima City Hunter, Kingdom sebelah SPBU BCS,Top 100 Batu Aji, sky Villa,Penuin Nagoya dimiliki oleh pengusaha AL dan dalam pelaksanaan pengelolaan sehari-hari dikelola oleh TN dan AS.
REDAKSI | ***
EDITOR : ANDRI ARIANTO
Gelper di Batam merupakan salah satu faktor dalam menurunkan angka pengangguran di Kota Batam,pasalnya puluhan Gelper yang ada ini sedikitnya memperkerjakan ratusan karyawan yang nota bene berasal dari para pengangguran mantan karyawan perusahaan-perusahaan industri di Muka Kuning.
Bagi Tina, salah seorang wasit yang bekerja di Gelper Simpang Lima seperti diberitakan laman berita lokal Meja Hijau, Rabu (20/12) mengaku dirinya sangat senang bisa bekerja sebagai wasit (pemberi coin)karena selama ini ia menganggur setelah tidak bekerja di industri-industri elektronik Muka Kuning.
"Baru kerja 6 bulan lalu bang,syukurlah bisa kerja.Capek juga nganggur," kata Tina.
Selain sebagai faktor penurun angka pengangguran, keberadaan Gelper ini ternyata juga menambah income tersendiri bagi pendapatan daerah. Karena keberadaan Gelper ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara ,terutama wisatawan Singapura dan Malaysia.
Dapat dilihat dari sejumlah lokasi Gelper di Nagoya Kec. Lubuk Baja dari puluhan pemain sebagiannya terdapat warga Negara Singapura dan Malaysia.
Untuk diketahui dari sekitar 30 lokasi Gelper di Batam. Enam lokasi Gelper terbesar yakni simpang lima City Hunter, Kingdom sebelah SPBU BCS,Top 100 Batu Aji, sky Villa,Penuin Nagoya dimiliki oleh pengusaha AL dan dalam pelaksanaan pengelolaan sehari-hari dikelola oleh TN dan AS.
REDAKSI | ***
EDITOR : ANDRI ARIANTO
Post A Comment:
0 comments: